Selingkuh bukan hanya urusan pria, wanita pun sama. Standarisasi itu sudah tidak berlaku ya.
Banyak yang beranggapan bahwa selingkuh lebih sering dilakukan oleh pria, namun kenyataannya, wanita juga rentan terhadap godaan yang sama jeleknya.
Baik pria maupun wanita sama-sama menghadapi tekanan yang bisa memicu perselingkuhan dalam hubungan mereka.
Ciri Wanita Gampang Selingkuh, Faktor Keturunan?
Berdasarkan berbagai penelitian, jumlah wanita yang berselingkuh tidak kalah banyak dibandingkan pria.
Jenis perselingkuhannya pun beragam, mulai dari yang bersifat emosional hingga yang berujung pada hubungan fisik.
Mirip dengan pria, ada wanita yang mampu menahan godaan tersebut, tapi ada pula yang lebih mudah tergoda oleh berbagai faktor.
Alasan di balik perselingkuhan ini pun bervariasi, dari masalah materi hingga ketidakpuasan di ranjang.
Berikut beberapa ciri atau kondisi wanita yang rentan tergoda untuk berselingkuh, seperti yang dirangkum dari berbagai sumber.
1. Wanita Merasa Diabaikan
Tak heran jika wanita yang merasa kurang mendapat perhatian dari pasangannya lebih rentan tergoda.
Stereotip bahwa pria berselingkuh untuk kepuasan fisik sementara wanita mencari kehangatan emosional memang tidak sepenuhnya salah.
Bila seorang wanita merasa tidak dicintai atau tidak diperhatikan dalam hubungan utamanya, ia akan mencari tempat lain untuk menemukan rasa yang hilang.
Perselingkuhan ini bisa dimulai dari hal yang tampak sederhana, seperti mencari seseorang yang bersedia mendengarkan keluh kesah, memberi pelukan, atau bahkan sekadar merangkul tangan.
2. Tidak Mendapatkan Kepuasan
Banyak yang percaya bahwa wanita selalu menginginkan lebih dalam hal kepuasan, dan meski terdengar klise, ada sedikit kebenaran di dalamnya.
Wanita sering kali tidak puas dengan kondisi hubungan yang ada, dan keinginan untuk mencari sesuatu yang lebih bisa mendorongnya berselingkuh.
Kebutuhan wanita juga tidak melulu soal seksual saja.
Terkadang, harapan mereka yang terlalu tinggi atau tidak realistis membuat mereka merasa kecewa.
Ketidakpuasan emosional atau mental bisa sama kuatnya dengan ketidakpuasan fisik dalam mendorong wanita mencari kebahagiaan di luar hubungan yang ada.
3. Rekam Jejak Selingkuh
Seperti kata pepatah, “sekali selingkuh, mungkin akan selalu selingkuh.”
Meskipun perselingkuhan tidak bisa dianggap sebagai sifat bawaan genetis, beberapa wanita yang pernah berselingkuh mungkin akan lebih rentan melakukannya lagi di masa depan.
Ketika seorang wanita pernah berselingkuh dan kemudian meminta maaf, ada kemungkinan besar bahwa perilaku ini sulit diubah.
Mungkin saja dalam beberapa kasus, dorongan untuk selingkuh sudah ada dalam diri mereka sejak awal.
Pada akhirnya, ini bisa menjadi tanda bahaya bagi pasangan yang ingin mempertahankan kesetiaan.
4. Wanita Sulit Berkomunikasi
Komunikasi adalah fondasi dari hubungan yang sehat.
Pasangan yang sudah menikah selama bertahun-tahun pun sering menyatakan bahwa kunci kesuksesan hubungan mereka adalah kemampuan untuk berbicara dan mendengarkan satu sama lain.
Namun, ketika komunikasi mulai terhambat, masalah bisa muncul.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pasangan yang setia menghabiskan sekitar 30-60 menit sehari untuk berkomunikasi dengan pasangan, ini bisa menjadi acuan hubungan sehat.
Sebaliknya, mereka yang cenderung berselingkuh menghabiskan kurang dari 5 menit sehari berbicara dengan pasangan mereka.
Jika wanita merasa tidak bisa berkomunikasi dengan pasangannya, ia mungkin mencari tempat lain untuk mencurahkan isi hatinya.
Apa yang dimulai sebagai curhatan biasa, bisa berujung pada perselingkuhan secara emosional, bahkan fisik.
5. Wanita yang Pernah Dikhianati
Pernah diselingkuhi bisa menjadi alasan kuat bagi seorang wanita untuk membalas dengan cara yang sama.
Rasa sakit akibat pengkhianatan sering kali mendorong seseorang untuk mencari “kesetaraan” dalam hubungan mereka.
Saat seorang wanita merasa dikhianati, ia mungkin berpikir bahwa berselingkuh adalah satu-satunya cara untuk mengurangi rasa sakit yang ia rasakan.
Meski tindakan ini mungkin tampak seperti bentuk balas dendam, tujuannya sering kali hanya untuk memulihkan harga diri yang terluka.
6. Wanita yang Mudah Bosan
Kebosanan bisa menjadi pemicu yang kuat bagi fenomena perselingkuhan.
Wanita yang menjalani rutinitas yang sama setiap hari, tanpa variasi dalam hidupnya, bisa merasa jenuh dan mulai mencari sesuatu yang baru di luar hubungannya.
Misalnya, seorang istri yang jarang diajak keluar oleh suaminya mungkin akan tertarik saat ada pria lain yang menawarkan pengalaman baru, seperti jalan-jalan atau berbelanja.
Awalnya, ini bisa tampak sebagai kegiatan yang tidak berbahaya, namun seiring waktu, hubungan ini bisa berkembang menjadi sesuatu yang lebih dari sekadar pertemanan.
7. Wanita yang Lebih Sukses
Perbedaan status finansial dalam sebuah hubungan juga bisa menjadi sumber ketegangan.
Wanita yang lebih sukses dari pasangannya mungkin merasa pasangannya tidak mampu memenuhi ekspektasi sebagai kepala keluarga.
Pada umumnya, wanita menginginkan pria yang lebih mandiri dan mapan dari dirinya.
Jika pria tidak bisa memenuhi peran tersebut, maka ketidakpuasan ini bisa memicu perasaan inferioritas yang pada akhirnya mendorong wanita mencari sosok yang lebih bisa diandalkan secara finansial maupun emosional.
Kesimpulan
Dengan memahami berbagai alasan di balik perselingkuhan, baik dari sisi pria maupun wanita, kita bisa lebih bijak dalam menjaga keharmonisan hubungan.
Jangan biarkan kurangnya perhatian, komunikasi, atau perbedaan status memicu masalah yang dapat merusak kepercayaan dalam sebuah hubungan.